Kamis, 09 Februari 2012

Polio

Polio merupakan penyakit virus yang dapat menimbulkan kelumpuhan pada bayi. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang termasuk dalam family Picornaviridae dan ada 3 serotipe virus polio yaitu P1, P2, P3. Penyakit ini pertama kali dikemukakan oleh seorang dokter dari Jerman bernama Jakob Heine pada tahun 1840, dan virus penyebabnya pertama kali dikenali oleh Karl Landsteiner pada tahun 1908. Penyakit ini sempat mewabah, terutama di Amerika dan Eropa pada sekitar abad 19 yang akhirnya ke seluruh dunia. Di Indonesia sendiri sejak dahulu cukup banyak ditemukan kasus-kasus polio. Sejak saat itu dunia berlomba-lomba untuk menemukan vaksin yang efektif untuk mencegah penyakit ini.

Polio merupakan penyakit yang menular, dan penularan terjadi melalui jalur oro-fekal (melalui air dan makanan yang tercemar oleh virus ini). Seseorang yang menderita infeksi polio akan mengeluarkan feses yang mengandung virus ini. Pada sebagian besar kasus (90%) infeksi polio tidak menunjukkan gejala apapun juga (asimtomatis). Tetapi pada sebagian kecil kasus (kurang lebih 3%) virus dapat memasuki sistem saraf pusat dan mengakibatkan kelumpuhan. Lumpuh layu yang terjadi menunjukkan gejala otot yang lemah, dan kurang dapat dikontrol. Kelumpuhan ini dapat sembuh pada sebagian besar kasus, tetapi kelumpuhan yang terjadi lebih dari 12 bulan biasanya akan meninggalkan gejala sisa yang akan menetap sampai dewasa.

Di Indonesia tersedia 2 jenis vaksin polio yaitu OPV dan IPV. OPV (Oral Polio Vaccine) diberikan dengan cara diteteskan di mulut (2 tetes setiap kali pemberian), sedangkan IPV (Inactivated Polio Vaccine) diberikan dengan cara disuntikkan. Penggunaan IPV di Indonesia tidak lazim dan lebih banyak digunakan OPV. Vaksin OPV mengandung virus polio hidup tipe 1, 2, dan 3 yang telah dilemahkan. Vaksin diberikan segera pada waktu lahir lalu kemudian perlu diberikan bersama dengan vaksin DTP pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 18 bulan. Booster diperlukan pada saat anak memasuki bangku sekolah (5 tahun). Jadwal ini diambil dari jadwal pemberian imunisasi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) tahun 2008. Walaupun seseorang anak telah terkena penyakit polio, vaksin tetap perlu diberikan, mengingat ada 3 serotipe virus polio.

Bersumber dari : www.kiddiecarecentre.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar