Kamis, 01 Desember 2011

Anemia Defisiensi Besi

Anemia defisiensi besi (fe) masih merupakan masalah kesehatan yang sering dijumpai, terutama di Negara berkembang. Hampir 50% anak serta sebagian besar ibu hamil di Negara berkembang mengalami anemia karena kekurangan zat besi. Penyebab anemia defisiensi besi pada anak dapat berupa: pemasukan zat besi yang kurang, pengeluaran zat besi yang berlebihan, atau karena sebab lain (cacing, lahir dari ibu dengan kadar besi yang rendah). Zat besi (fe) digunakan oleh tubuh untuk mengangkut oksigen dalam darah dan juga untuk membentuk sel darah merah (eritrosit).

Anak dengan anemia defisiensi besi akan terlihat letih, lesu, lemas, pucat, dan tidak bersemangat sama sekali serta sering mengantuk. Pada akhirnya hal ini akan mengakibatkan gangguan terutama untuk belajar di sekolah. Bahkan ada beberapa penelitian yang mengaitkan anemia defisiensi besi dengan penurunan IQ (tingkat kecerdasan anak). Untuk memastikan apakah anak menderita anemia defisiensi besi maka selain tanda dan gejala di atas juga diperlukan pemeriksaan lainnya (laboratorium), seperti misalnya mengukur kadar Hb, Fe, atau Feritin.

Anak yang sudah terbukti mengalami anemia defisiensi besi perlu mendapat terapi yang tepat dari dokter. Selain pemberian suplemen besi tambahan (dalam bentuk tablet ataupun sirup), dokter juga akan menganjurkan konsumsi makanan yang mengandung besi (fe) dalam jumlah yang cukup tinggi. Makanan tersebut di antaranya adalah: ikan, telur, daging sapi, ayam, bayam, brokoli dan hati.

Bersumber dari : www.kiddiecarecentre.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar