Selasa, 24 Juli 2012

Petualangan Makanan Arabic di Food Opera


Bandung - Bosan dengan menu makanan restoran yang itu-itu saja? Mungkin Anda harus memilih restoran yang menyajikan kuliner autentik dari negara luar, semisal Arab. Di Bandung kini ada restoran dengan menu-menu arabic, yakni Food Opera.

Resto yang berada di bilangan Jalan Ir H Djuanda ini menyajikan aneka kuliner khas timur tengah seperti Nasi Mandhi, Kebab, hingga Sisha.

Menurut, Corporate Chef The Food Opera, Benni Ahmad, menu di Food Opera mayoritas autentik karena menggunakan bumbu asli Arab.

"Rasa makanan di sini autentik. Karena diolah dengan bumbu asli yang sama dengan makanan Arab asli. Bagian dapurnya pun orang Arab," ujarnya kepada detikbandung.

Dari sisi bumbu-bumbuan, masakan Arab sama seperti Indonesia yang kerap menggunakan rempah sebagai bumbu utama. Namun, masakan Arab cita rasa rempahnya lebih kuat.

"Masakan arab, identik dengan kapulaga, karena rasanya khas. Hampir setiap hidangan menggunakan kapulaga. Di Indonesia juga memang ada kapulaga, Tetapi berbeda dengan yang dari Arab, karena aromanya lebih strong," terangnya.

Salah satu kuliner andalan di Food Opera adalah Nasi Mandhi. Makanan khas middle east ini satu-satunya nasi yang dimasak dengan cara diasap. Ditambah aneka rempah seperti kapulaga, jinten, dan adas, aroma nasi ini sangat menggugah selera.

"Hidangan Arab yang satu ini terpengaruh dengan India. Yang membedakan, warnanya yang lebih kuning, karena memakai jaffron," jelas Benni.

Tidak begitu suka rempah? Jangan khawatir, Food Opera mengurangi kadar pemakaian rempah untuk disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Sementara aslinya, rempahnya sangat kuat.

Sebagai pendamping, nasi Mandhi disajikan dengan daging kambing yang digrill. "Sebenarnya bisa seluruh bagian kambing kita olah, tetapi di sini menggunakan tulang rusuk. Bumbunya tetap menggunakan rempah," terangnya.

Satu porsi nasi Mandhi ini dibanderol Rp 45 ribu. Penasaran dengan rasanya? Bisa menjadi alternatif buka puasa nanti.

(avi/ern)


Bersumber dari : Avitia Nurmatari - detikBandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar