Selasa, 02 Oktober 2012

Mengenal virus korona


Virus korona yang mengakibatkan penyakit pernafasan mirip SARS, yang pada 2003 menewaskan ratusan orang, ditemukan di Arab Saudi dan Inggris. Apakah virus korona dan haruskah kita khawatir?

Virus apa ini?

Virus baru ini adalah tipe virus korona yang merupakan anggota keluarga besar virus termasuk flu biasa dan SARS (sindrom pernafasan akut). Virus baru ini bukan SARS.

Ini adalah pertama kalinya virus korona diidentifikasi di dunia yaitu di Timur Tengah.

Infeksi terkini diidentifikasi oleh Badan Perlindungan Kesehatan di Colindale, London. Secara genetik, virus ini sama dengan yang ditemukan di Arab Saudi.

Saat ini belum ada cukup informasi untuk mengetahui bahayanya pada manusia.

Bagaimana virus ini bekerja?

Virus korona mengakibatkan infeksi saluran pernafasan pada manusia dan hewan. Kedua pasien yang terinfeksi menunjukkan gejala demam, batuk dan sulit bernafas.

Pasien di Arab Saudi meninggal dunia sedangkan pasien di London kritis dan dirawat di unit intensif.

Saat ini belum diketahui apakah kedua kasus itu merupakan infeksi tipikal atau bukan.

Bagaimana virus ini menyebar?

Virus ini kemungkinan tersebar melalui air liur ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Tetapi para ahli yakin virus korona tidak terlalu mudah menyebar karena menurut mereka jika memang demikian, maka seharusnya lebih banyak orang yang telah tertular dan bukan hanya dua.

Apakah pasien dapat disembuhkan?

Dokter belum tahu metode perawatan yang terbaik tetapi pasien dengan gejala-gejala parah harus dirujuk ke unit perawatan intensif agar mereka dapat bernafas dengan normal. Tidak ada vaksin untuk mencegah atau melawan virus ini.

Namun pasien mau pun perawat dan dokter yang bertugas diharuskan mengenakan masker dan melakukan protokol penyakit menular untuk mencegah potensi penyebaran virus.

Darimana virus ini berasal?

Para ahli belum mengetahui asal virus ini. Bisa saja berasal dari mutasi baru virus yang telah ada. Atau mungkin saja infeksi ini awalnya hanya ada pada binatang dan kemudian hinggap ke manusia.

Apakah ada himbauan bepergian?

Saat ini Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan tidak ada alasan untuk menerapkan larangan bepergian ke Timur Tengah yang menjadi asal kasus tersebut

Bersumber dari : www.bbc.co.uk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar